Budaya Tionghoa kaya akan tradisi dan kepercayaan yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi yang tetap hidup hingga saat ini adalah penghindaran memberikan jam sebagai hadiah. Mungkin bagi beberapa orang, ini mungkin terdengar aneh, tetapi dalam budaya Tionghoa, hadiah jam dapat dianggap sebagai tindakan yang kurang pantas. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa memberikan jam sebagai hadiah dihindari dalam budaya Tionghoa. Merdeka77
-
Simbolisme Angka Dalam budaya Tionghoa, setiap angka memiliki makna khusus, dan angka 4 dianggap sebagai angka sial. Alasannya adalah karena kata "empat" dalam bahasa Mandarin (sì) memiliki pengucapan yang sama dengan kata "mati" (sǐ). Oleh karena itu, angka 4 sering dihindari dalam konteks budaya Tionghoa. Jam sering memiliki angka 4 pada dialnya, dan oleh karena itu, memberikan jam dengan angka 4 dapat dianggap sebagai tindakan yang kurang menguntungkan.
-
Hubungan dengan Kematian Selain simbolisme angka, budaya Tionghoa memiliki tradisi yang kuat seputar kematian dan upacara pemakaman. Jam sering dikaitkan dengan waktu yang terus berjalan, dan dalam konteks kematian, jam sering digunakan dalam upacara pemakaman. Maka dari itu, memberikan jam sebagai hadiah dapat dianggap sebagai pengingat tentang kematian atau tanda ketidakhormatan terhadap orang yang menerimanya.
-
Eufemisme dalam Bahasa Bahasa Tionghoa kaya akan eufemisme dan penghindaran kata-kata yang dianggap tabu atau buruk. Sebagai contoh, kata "jam" dalam bahasa Mandarin adalah "shízhōng" (时钟). Namun, kata "shí" (时) juga memiliki arti "mati" atau "hilang." Oleh karena itu, hadiah jam bisa dianggap sebagai pengingat yang kurang pantas tentang waktu yang berlalu dan akhir hidup.
-
Alternatif Hadiah Daripada memberikan jam sebagai hadiah, budaya Tionghoa lebih suka memberikan hadiah yang lebih positif dan menguntungkan. Beberapa alternatif yang populer termasuk angpao (amplop merah berisi uang), barang-barang seni, barang pecah belah, atau barang-barang lain yang tidak memiliki konotasi negatif.
Dalam budaya Tionghoa, memberikan hadiah adalah tindakan yang penuh makna, dan memahami norma dan nilai-nilai budaya adalah kunci untuk mempertahankan hubungan sosial yang baik. Menghindari memberikan jam sebagai hadiah adalah salah satu contoh bagaimana penghormatan terhadap tradisi dan simbolisme budaya tetap berperan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami makna di balik tindakan ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan menghormati budaya Tionghoa yang kaya dan beragam.
Komentar
Posting Komentar